Mantan Presiden RI yang di tataran internasional juga diakui sebagai pakar pesawat terbang, BJ Habibie, berpendapat pesawat Boeing 777-200ER berkode penerbangan MH370 milik Malaysia Airlines yang hilang sejak 8 Maret 2013 meledak di udara.
"Saya yakin bahwa pesawat yang dicari itu tidak akan ditemukan (puingnya) karena pesawat terbang itu meledak berkeping-keping di atas ketinggian 10 kilometer," kata Habibie di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (20/3/2014).
Habibie mengatakan, ledakan dapat saja dipicu kebocoran tangki bahan bakar di sayap pesawat. Namun, dia mengatakan penyebab utama ledakan akan diketahui dari kotak hitam pesawat.
"Saya tidak bisa katakan apakah disebabkan dari sayap atau mesin pesawat karena kasihan pihak yang membuat komponen tersebut," ujar Habibie.
Yang jelas, Habibie mengatakan pesawat saat hilang kontak masih memiliki bahan bakar nyaris penuh karena baru lepas landas. Habibie memperkirakan pilot tidak sempat menginformasikan ketidakberesan pesawat karena sempitnya waktu antara dia mengetahui ada masalah pada pesawat dan ledakan.
"Namun, dia (pilot) baru melihat deteksi pada monitor, (pesawat) lalu meledak. Mungkin karena itu pilot tak sempat mengontak dan tak sempat melaporkan kondisi SOS," ujar dia.
Informasi bahwa pesawat mengubah arah penerbangan, menurut Habibie kemungkinan adalah karena pilot melihat papan kontrol memunculkan informasi ada yang tak beres pada pesawat. Meski demikian, imbuh Habibie, kepastian tentang apa yang terjadi dengan pesawat hanya bisa diketahui dari kotak hitam. Karenanya, kotak yang pada kenyataannya berwarna oranye itu harus ditemukan.
Bila analisisnya bahwa pesawat meledak di ketinggian 10 kilometer itu benar, ujar Habibie, kepingan pesawat akan terlempar ke berbagai arah. "Tidak satu arah." Sebelum Habibie menyampaikan analisisnya ini, Perdana Menteri Australia Tony Abbot mengumumkan pencitraan satelit mendapatkan gambar dua obyek yang diduga bagian dari pesawat yang hilang di bagian selatan Samudra Hindia.
Kedua obyek berada di lokasi berjarak sekitar 2.600 kilometer dari Perth, Australia. Saat ini tim dari Australia, Selandia Baru, dan Amerika Serikat masih menyisir lokasi yang terpotret satelit pada 16 Maret 2014 tersebut. Beragam dugaan dan spekulasi mencuat terkait hilangnya pesawat ini. Dugaan terjadi perubahan arah setelah pesawat hilang kontak tak lebih dari dua jam setelah lepas landas, menguatkan kemungkinan kesengajaan di balik hilangnya pesawat.
Sabotase, terorisme terkait politik lokal Malaysia maupun penumpang pesawat, dan bunuh diri masuk di antara kemungkinan yang pernah disebut sepanjang 14 hari hilangnya pesawat. Pencarian MH370 melibatkan tak kurang dari 26 negara, dan bahkan Presiden Amerika Serikat menyebut pencarian ini turut menjadi prioritas pemerintahnya.
Ahli pesawat terbang, BJ Habibie, meyakini pesawat Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH370 tujuan Kuala Lumpur-Beijing, Sabtu (8/3/2014) lalu meledak di angkasa di atas ketinggian 10 kilometer. Menurut Habibie, saat terbang, pilot sebenarnya mengetahui ada kondisi tidak beres di pesawat tersebut yakni di bagian sayap yang penuh dengan bahan bakar dan mesin. Dalam kondisi tersebut, pesawat harus didaratkan secepat mungkin. Itulah yang menyebabkan pilot memutar arah pesawat yang semula ke arah Beijing, China.
"Kalau berubah arah kemungkinan besar dia, pilotnya, melihat pada board-nya glass kokpitnya informasi ada sesuatu yang tidak beres pada pesawat terbang itu. Apa persisnya saya tidak tahu. Hanya diketahui jika dapat blackbox. Waktu dia lihat itu, baru saja dia (lihat), mungkin terjadi meledak," kata Habibie kepada wartawan di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Karena bahan bakar yang penuh, ketinggian di atas 10 KM, menyebabkan pesawat hancur berkeping-keping, berserakan dan jatuhnya secara parabolik. Hal itu, menurut Habibie, tidak mungkin pesawat diketemukan walau dicari kemana-mana.
"Ya bagaimana kalau Anda lempar bom, bom meledak di atas ketinggian 10 kilometer, keping-kepingnya kemana-mana, Bung. Kalau dia meledak itu kan tidak ledak satu arah. Ke segala arah," katanya.
Penyabab hilangnya MH370 masih menjadi teki-teki yang belum terjawab. Sebanyak 26 negara terlibat dalam pencarian yang telah memasuki hari ke-12. Pesawat tersebut diterbangkan oleh pilot Zaharie Ahmad Shah. Australia memang telah menemukan dua kepingan di Samudera Hindia yang diduga sebagai serpihan pesawat Boeing 777 yang dioperasikan Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370.
Belum jelas apakah serpihan itu merupakan bagian dari MH370 atau bukan. Kalaulah iya, belum juga segera menjawab pertanyaan mendasar ini: apakah pesawat dibajak ataukah mengalami kecelakaan murni. Mantan Presiden Habibie yang juga ahli pembuatan pesawat terbang melansir teori bahwa pesawat Malaysia Airlines MH370 meledak di atas ketinggian 10 ribu meter dari atas permukaan laut.
Ledakan yang terjadi setelah pesawat mengalami masalah, kemungkinan di sayap yang penuh bahan bakar menyebabkan pesawat hancur berkeping-keping. Dengan kata lain, Habibie secara tidak langsung menepis kemungkinan teori pembajakan di balik insiden tersebut. Teori Habibie meruntuhkan asumsi yang dipercaya pihak Malaysia, termasuk Perdana Menteri Najib Razak, yang menganggap MH370 dibajak. Mereka yang percaya bahwa MH370 mengalami kecelakaan murni mendasarkan diri pada pengalaman, antara lain sebagai pilot atau sebagai ahli pesawat terbang seperti Habibie.
Di antara yang percaya pada teori ini menaruh hormat pada kredibilitas Zaharie Ahmad Shah, salah satu pilot paling berpengalaman di Malaysia dengan rekor 18 ribu jam terbang. Sebaliknya, mereka yang percaya pada teori pembajakan mencurigai Zaharie Ahmad Shah karena "profil politiknya". Zaharie adalah pendukung fanatik Anwar Ibrahim, tokoh utama oposisi yang berseberangan dengan Najib Razak.
Ada beberapa pendapat para ahli penerbangan terkait pesawat MH370 dikutip dari Sydney Morning Herald:
1. Habibie, ahli pembuat pesawat terbang
MH370 mengalami gangguan dan meledak di atas ketinggian 10 kilometer dari atas permukaan laut.
2. Chris Goodfellow, pilot berpengalaman
Tidak percaya "teori pembajakan". Pesawat mengalami masalah dan sebagai pilot berpengalaman, Zaharie Ahmad Shah mencari bandara terdekat untuk mendarat darurat. Pilot menghadapi beberapa persoalan besar di pesawat, mungkin kebakaran, sehingga memilih berputar untuk mencari bandara terdekat. Adanya api di pesawat mungkin merusak sistem komunikasi. Tim pencari harus fokus ke titik di mana pesawat berbalik menuju Langkawi.
3. Desmond Ross, ahli keamanan pilot komersial dan penerbangan Australia
Kapten Ross berpendapat senada dengan Habibie dan Goodfellow. Kemungkinan pesawat meledak.
4 . Keith Ledgerwood, pilot dari Amerika Serikat
Dia percaya bahwa pesawat dibajak. Pembajak mematikan sistem komunikasi sehingga tidak terpantau radar lalu masuk ke garis terbang Singapore Airlines dengan nomor penerbangan 68 dari Singapura ke Barcelona. Kemungkinan MH370 mendarat di utara India atau Afghanistan (Ada juga yang menyebut mendarat di basis Taliban).
5 Kepolisian Malaysia
Mempercayai bahwa MH30 dibajak. Bahan peledak disembunyikan di kargo pesawat, di antara timbunan 3-4 ton buah manggis. Para ahli dari 26 negara, termasuk super power Amerika Serikat, terlibat pencarian dan belum ada hasilnya, setidaknya sampai sekarang. Dan ini merupakan tantangan dunia modern terhadap industri
seputar penerbangan.
ndaaa.. ada teman yang pada saat malam tidur (tujuan awalnya mancing) di pelabuhan baru probolinggo mengatakan dia terbangun karena mendengar gemuruh pesawat yang terbang rendah. rendah sekali.
ReplyDelete